.

Breaking News

Kamis, 02 Oktober 2014

Di Aceh Barat Daya Harga Cabai Merah Capai melambung tinggi

Menjelang perayaan hari raya Idul Adha 1435 Hijriah yang hanya tinggal satu hari lagi, harga sejumlah kebutuhan pokok nonpangan seperti cabai merah dan bumbu dapur lainnya meningkat tajam di pasar tradisional Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya).

Laporan Juliyus
Harga  cabai merah di sejumlah pasar dalam kabupaten setempat mencapai harga Rp.40 ribu per kilogram dari harga sebelumnya yang hanya berkisar antara Rp.20 ribu-Rp. 25 ribu per kilogram.

Foto: AbdyaNews/Juliyus LAYANI PEMBELI: Seorang pedagang 
di kawasan Pasar Blangpidie melayani pembeli untuk memenuhi
kebutuhan bumbu dapur menyambut hari raya Idul Adha 1435 h,.
Jumat (3/10).
Tomat segar mencapai harga Rp.12 ribu per kilogram, cabai rawit Rp. 28 ribu per kilogram dan kenaikan ini juga terjadi di sejumlah pasar di sembilan kecamatan di kabupaten ini. Tak urung, kenaikan ini membuat pusing para pedagang dan konsumen.
“Memang sudah menjadi tradisi harga barang-barang kebutuhan dapur naik menjelang hasi-hari besar Islam, seperti lebaran,” keluh Nurma, salah seorang warga yang berbelanja di Pasar Blangpidie kepada wartawan di sela-sela kesibukannya membeli kebutuhan bumbu dapur, Jumat (3/10).
Menurutnya, masyarakat tidak heran lagi jika harga bahan naik saat menjelang lebaran, namun masyarakat umumnya mengaku keberatan dengan lonjakan harga yang mencapai dua hingga tiga kali lipat dari harga biasanya. 
“Kalau bisa harganya turun atau stabil seperti hari-hari. Sehingga kami selaku masyarakat konsumen bisa nyaman berbelanja dan tidak perlu khawatir kalau tidak cukup uang belanja,” terangnya.
Hal serupa diungkapkan Udin (45), pedagang di Pasar Blangpidie, yang merasa keberatan dengan harga barang-barang yang naik drastis. 
“Kenaikan harga barang-barang ini jangan diragukan lagi kalau menjelang hari meugang, puasa, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha semua barang akan mengalami kenaikan harga, mulai dari barang lokal hingga barang luar seperti sayuran jenis wortel,” jelasnya.
Menurutnya, kenaikan seperti itu biasanya akan terus berlangsung hingga Hariraya Idulfitri, namun dengan harga yang bervariasi.
“Kalau pedagang pasti berharap sama dengan pembeli agar harga turun atau stabil hingga lebaran usai karena tidak sedikit juga para pembeli yang mengeluh,” tukasnya.  
Ditambahkan, kenaikan harga tersebut juga disebabkan karena kurangnya persediaan cabai merah dan bumbu dapur lainnya, akan hal itu kios-kios pengecer yang berada di desa-desa juga kewalahan dalam memenuhi permintaan masyarakat.
“Sejak sepekan terakhir ini harga cabai naik. Sekarang harganya sudah mencapai Rp 40 ribu/kg, bahkan ada yang Rp.45 ribu/kg. Penyebabnya, kemungkinan besar di beberapa daerah penghasil cabai terjadi gagal panen,” katanya yang mengaku kenaikan drastis itu juga berimbas terhadap pedagang dengan sepinya pembeli.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Abdya, Drs.Sulaiman, MM menyatakan, penyebab terjadinya kenaikan harga itu karena berkurangnya lahan lokasi produksi bahan nonpangan sehingga pasokan terbatas.
Namun, kalau bahan pokok seperti minyak, tepung dan sejenisnya masih stabil karena itu merupakan kebutuhan pangan yang tetap dijaga oleh pemerintah.menurutnya, hal itu sudah hukum dagang. Kalau penawaran sedikit dan permintaan meningkat akan terjadi kenaikan harga, kemudian ditambah lagi terjadi inflasi musiman menyambut lebaran. Dikatakannya, pemerintah tidak perlu membatasi hal itu karena proses kenaikan harga barang itu akan normal dengan sendirinya, seiring terpenuhinya permintaan di setiap pasar. 
“Kenaikan harga ini akan terus berlanjut hingga setiap memasuki hari tertentu dalam agama serta tradisi masyarakat Abdya dan Aceh pada umumnya. Tapi, pihaknya belum bisa memastikan kapan lonjakan harga itu kembali normal.***

Komentar Anda Disini !

Copyright © 2010 - Abdyanews
Designed By Xplory Design