.

Breaking News

Minggu, 27 Oktober 2013

Provinsi ABAS tak merusak Keutuhan Aceh Itu statemen sesat dan pembodohan

Ketua Forum Penyelamat Aceh Satu
 (F PAS) Abdya.Idris
Terkait dengan statemen Ketua Panitia Penggalangan Dukungan Faktual  Masyarakat Aceh Barat Daya (Abdya) untuk Propinsi ABAS, EDISI 24- 30 Juni 2013 pekan lalu, ditaanggapi dengan ucapan yang cukup pedas oleh Forum Penyelamat Aceh Satu (F PAS) Abdya.

“Sesat dan Pembodohan terstruktur”, kata Idris, ketua F PAS. tiga kata itulah yang dilontarkannya menanggapi statemen Fadhli Ali, Ketua Panitia Penggalangan Dukungan Faktual  Masyarakat Abdya, untuk Propinsi Aceh Barat Selatan (ABAS). Selain itu sejumlah argument lain disampaikan pihak F PAS menyanggah argumen aktivis ABAS.

Kian hari, isu pemekaran ABAS di Abdya, semakin memanas. Klaim yang menggadang-gadang masyarakat oleh pihak yang setuju dan tidak setuju pemekaran dilakukan oleh pihak-pihak. Dalam hal ini, kadang masyarakat dikebiri untuk kepentingan politik individual dan kelompok tertentu. Akhirnya masyarakat jualah yang menelan pil pahit.

Pihak F PAS mengklaim bahwa  90 % masyarakat tidak tau menahu persoalan wacana Provinsi ABAS. Tak hanya itu, mereka yang tidak sepakat dengan pemekaran ini mengaitkan panitia ABAS mencari sensasi dalam masyarakat untuk menjaring dukungan dalam pentas demokrasi Pemilihan Umum (PEMILU) 2014. “Pernyataan saudara Fadhli Ali itu, sesat dan telah membodoh-bodohi masyarakat Abdya, masyarakat menengah kebawah hampir 90 persen tidak tau apa-apa tentang ABAS dan itu hanya kepentingan dia dan kelompoknya dalam pemilu mendatang“. Sebut Ketua Umum F PAS, Idris,Kepada Aceh Barat Daya (ABDYANEWS), Rabu, 26 Juni 2013 di Blangpidie.

Ketua F FAS bedalih pemekaran justru akan merusak Perdamaian Aceh, Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA), Memorandum of Understanding (MoU), Membelah Aceh serta tidak adanya Sumber Daya Manusia (SDM) adalah alasan utama pemekaran provinsi dipandang tak layak di setujui pemerintah pusat. ”Padahal  dalam MoU Helsinki pasal 114 tentang Batas Wilayah, berujuk bulan 1 Juli 1976, jelas-jelas Propinsi ABAS akan memecah belahkan Aceh “. Jelas Idris didepan bendahara dan sekretaris umum F PAS.

Propinsi ABAS tak merusak Keutuhan Aceh”, sebagaimana disebutkan merupakan statemen yang tidak wajar dan harus dikaji ulang secara rasional tentang konsekuensi, untung rugi yang ditimbulkan, menurut F PAS. Mereka menyarankan hal itu supaya tidak salah kaprah dalam mengambil sebuah keputusan, dengan demikian Masyarakat tidak terpecah belah, terkotak-kotak dan dibodoh-bodohi oleh kelompok – kelompok tertentu. “ kita harus membangun Aceh secara bersama-sama, yang diharapkan masyarakat adalah kesejahtraan buka Pemekaran” imbuh Idris.
Jaminan tidak pecahnya Propinsi Aceh, menjadi sebuah komitmen bersama untuk bergabung dalam upaya memperjuangkan Provinsi ABAS. Itulah tantangan dan keinginan oleh F PAS.  Menurut mereka jika membentuk provinsi ABAS tidak memecah belahkan Aceh dan dijamin dapat mensejahterakan masyarakat Aceh, Kami orang pertama yang akan mendukung pemekaran provinsi ABAS. tutup pria yang akrap disapa bang Idris.

Sejumlah tudingan menyengat telinga itu, diluruskan secara blakbakan oleh Ketua Panitia Penggalangan Dukungan Faktual  Masyarakat Aceh Barat Daya (Abdya), untuk Propinsi ABAS, Fadhli Ali yang di damping sekretaris panitia Jufri Yusuf kepada Aceh Barat Daya (ABDYANEWS) , Rabu, 26 Juni 2013 di Ruang Kerjanya. “ ini perlu diluruskan logika berpikir teman-teman dari F PAS, yang kita pisahkan adalah wilayah adminitrasi pemerintahan, bukan batas wilayah Aceh Aceh”.Sebutnya dengan Tersenyum.

Mengkaitkan issue soal ABAS dengan hal yang lain itu seperti pencaleg-kan merupakan dua hal yang tidak berhubungan. Ketidak-seragaman pendapat bukan berarti sebuah dosa, sebaliknya  keberagaman pendapat adalah rahmat dan harus disikapi secara positif. Ada yang setuju dan tidak setuju dengan Pemekaran itu adalah hal yang wajar dan tidak ada yang berhak untuk memaksa.

Menurut Fadhli, ia dipilih dalam sebuah rapat yang dihadiri sekitar 40-an orang diantaranya tokoh masyarkat, Organisasi Kepemudaan, mahasiswa,  Anggota DPRK dan Mantan Anggota DPRK Abdya. serta tanpa adanya proses lobi dan melakukan pendekatan khusus,  diamanahkan sebagai Ketua Panitia Penggalangan Dukungan Faktual  Masyarakat Abdya,  ABAS.” Saya diundang untuk menghadiri rapat mengenai pembentukan provinsi ABAS. Saya datang. Disebuah Café di Susoh pada hari itu dilakukan pemilihan ketua Panitia penggalangan dukungan untuk ABAS. Saya dipilih jadi ketua”  Tutur Fadhli. Jadi menurutnya, Sangat keliru jika dikait-kaitkan dengan Kepentingan politik  2014”.

Terkait dengan 90 persen masyarakat menengah ke bawah tidak tau menahu tentang Propinsi ABAS, seperti yang di utarakan F PAS ditanggapi singkat oleh Fadhli, “itu hasil survey lembaga mana?”. Jika klaim tersebut bukan berdasarkan hasil survey, menurut ia pernyataan dimaksud  tentu Asal Bunyi (ASBUN) saja.

Panitia penggalangan dukungan untuk ABAS di Abdya membuka ruang bagi siapa saja untuk berpartisifasi dalam pemekaran Provinsi ABAS, sehingga dengan demikian masyarkat bisa menilai, mana yang melakukan pembodohan dan mana yang melakukan pencerdasan. Sehingga masyarakat tidak mudah terpropokasi.***




Komentar Anda Disini !

Copyright © 2010 - Abdyanews
Designed By Xplory Design