.

Breaking News

Minggu, 05 Januari 2014

Karena Pak Jaksa ‘Bermain’ Sandiwara

BLANGPIDIE I AbdyaNews I Laporan Julida Fisma - Kasus korupsi di Aceh berpotensi merugikankeuangan negara triliunan rupiah.Tapi, Kejaksaan hanya mampu mengamankan uang negara pada level ratusan rupiah. Dan masih banyak jaksa tat jujur.

Sambil mengerutkan keningnya, tanpa ragu, lelaki 31 tahunitu berujar “Sepertinya masyarakat Aceh sepertinya harus bersabar menanti kleseriusan jaksa. Maklum, banyak kasus koropsi ‘raip’ tak berbekas. Mencari jaksa jujur, jika tak elok, ibarat mencari jarum dalam jerami.
Mengenakan batik biru putih, bermotif vektor bunga, Askhalani, tanpak semangat ketika berbicara ikwal dugaan penyimpangan keuangan di Aceh. begitupun saat melihat relies Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh, dia langsug gerah maklum, apayang dibacakan tidak berbanding lurus dengan apa yang terjadi dilapangan.” Jika mau jujur kita belum melihat perubahan yang siknifikan dalam pemberantasan korupsi di Aceh. termasuk kinerja jaksa, katanya kepada wartawan  di Kantor Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) di jalan Angsa, Desa Bathoh, Lung Bata, Jum’at 27 Desember 2013.
Sepertinya, jalan menuju Kejaksaan yang masih bersih masih terlalu jauh. Banyak kasus korupsi yang ‘parkir”, disinyalir bentukketidak seriusan jaksa dalam menangani berbagai kasus korupsi diaceh. Tak heran jika setiap tahun, ada saja jaksa yang dihukum karena terbukti ”pat-gulipat”dengan oknum pelaku korupsi. Untuk Aceh, Tahun 2013, Kajati Aceh terpaksa menghukum 10 jaksa ’nakal’. Mulai darihukuman penundaan gaji, teguran tertulis hingga penundaan kenaikan pangkat. Semua itu adalah komitmen untuk penegakan keadilan. Bahkan dua jaksa diantaranya, sedang menunggu proses hukuman dari Kejaksaan Agung.
Walau tekah menghukum 10 Jaksa, Kepala Kajati Aceh TM Syahrizal SH mengaku, selama ini pihaknya sudah bekerja dengan baik. Ini dibutikan dengan mendapat penghargaan dengan mendapatkan penghargaan Sidhakarya tahun 2013. Yaitu, sebagai kejaksaan terbaik kelima dari 31 kajati yang ada diseluruh Indonesia.

Soal hukuman kepada jaksa ‘nakal’ sebut syahrizal, bertujuan untuk memperbaiki citra internbal kejakasaan dengan cara meningkatkan citra internal kejakasaan dengan cara meningkatkan pengawasan terhadap seluruh kinerja institusi jaksa. “ apalagi tahun depan kami akan focus dan beronsentrasi dalam penyelesaian berbagai kasus-kasus korupsi yang ada di Aceh. tidak pandang bulu!,” Ungkap syahrizal 

Komentar Anda Disini !

Copyright © 2010 - Abdyanews
Designed By Xplory Design