.

Breaking News

Rabu, 27 November 2013

MIMPI PELABUHAN SURIN, JEMATAN HANA SELESOE

 Laporan Marian Mizani/ABDYANEWS/ Blangpidie
 Hidup Rakyat …. Hidup Mahasiswa …. Allah Hu Akbar ….  Allah Hu Akbar.
 Lantunan suara itu kian terdengar dari arah jauh.
 kamis 12 november 2013, di simpang bundaran cerana blangpidie Aceh barat daya, puluhan masyarakat yang hadir dari berbagai element  itu, bergerak dari desa Drien Lekiet kecamatan kuala bate,dengan mengendarai mobil dan sepeda motor.

Aksi yang dilakukan masyarakat merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah setempat, yang mereka anggap dalam menganbil keputusan sungguh tidak pro terhadap rakyat,seperti yang disampaikan oleh Agus Salim (korlap) Aksi.
aksi yang kami lakukan hari ini, merupakan bentuk kekecewaan kami terhadap pemerintah yang selama ini plin-plan dalam memutuskan suatu keputusan,coba kita bayangkan tentang persoalan jembatan baja di krung tekuh, yang memang hampir rampung, tapi jembatan tersebut malah dibongkar dengan dalih berbagai alasan. Padahal, sambung agus salim, Pria yang akrab dipanggil agus,jembatan tersebut merupakan akses yang sangat diperlukan oleh measyarakat, dikarenakan jembatan tersebut jalur untuk masyarakat pergi mencari nafkah,dan dengan adanya jembatan tersebut, masyarakat mudah untuk mengeluarkan hasil panen sawit,sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan uang sepuluh ribu rupiah per harinya untuk membayar ongkos rakit yang mereka tumpangi untuk menyebrang”
       Dengan membawa segudang rasa kekecewaan, yang diberangi kekesalan terhadap pemerintah,sehingga timbul berbagai kritikan tak elok terhadap pemerintah yang disampaikan oleh para Orator Aksi seperti yang disimak oleh media ini.
“Hari ini Aceh sudah dinyatakan Damai,tapi mengapa kesejahteran hanya milik beberapa kelompok saja..?
jadi jelas, yang bahwasanya pemerintah hari ini apatis,narsis,tidak pro terhadap rakayat”
ungkap salah seorang orator yang tergabung dalam ikatan Mahsiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh barat daya.
    Hal yang seiramapun juga disampaikan oleh Zulfahmizar, ketua Gerakan pembaharu untuk Daerah Aceh (GARUDA), dalam orasinya zulfahmizar atau yang akrab disapa Fahmi mengutuk keras atas perlakuan pemerintah terhadap masyarakat. “Hari  ini, untuk apa pemerintah bermimpi membangun pelabuhan Internasional (Surin) sedangkan jembatan yang ada di desa krueng tekuh tidak sanggup diselesaikan,semua itu hanyalah buaian mimpi manis yang diimpikan terhadap masyarakat. Dan sambung ketua  garuda ini,setelah berjalannya pemerintah hampir dua tahun,memang tidak ada perubahan yang dirasakan oleh masyarakat, apalagi bupati sering keluar daerah, dengan Dalih mencari insvektor untuk diboyong ke Abdya, namun apa hasilnya, selain pembodohan dan penzaliman yang diberikan terhaap masyarakat,jadi kami dari garuda mengutuk keras atas perlakuan pemerintah terhadap rakayt” tutup fahmi.
                                                                                ***
    Berawal dari hari pelantikan,sampai ketataran menjalankan tugas,memang patut bagi masyarakat untuk menuntut janji-janji  kompanye pasangan JIHAD,jika dikaji lebih jauh  lagi,kesejahteraan memang jelas terkotomi,buktinya,masih banyak masyarakat pada hari ini belum mendapatkan perhatian dari  pemerintah.
Banyak kalangan masyarakat di Aceh barat daya yang berasumsi akan terjadinya satu gebrakan besar yang akan dilakukan oleh masyarakat,dan hal ini tidak ada ubahnya bagaikan Bom Waktu yang sedang menunggu detik-detik ledakannya.
Hal yang selama ini yang ditakutkan oleh pemerintah akirnya sampai jua.
berawal dari rasa dizalimi,akirnya masyarakat angkat bicara,berbagai kritikan dan tudingan yang dibeberkan masyarakat  terhadap pemerintah,mulai dari tulisan pahit yang dituliskan di sepanduk, (lihat bahasa kritikan dibawah ini), sampai penyampaian orasi.
jika memang kalian (pemerintah) merasa merakyat,dan kalian mendapatkan kursi dikarenakan suara rakyat,mana janji-janji kalian selama ini,jangan hanya memberikan harapan palsu terhdap kami, tuntaskan pembangunan  jembatan krueng tekuh,jangan hanya  bisa duduk manis menikmati uang rakyat” ungkap orator dari ikatan Mahasiswa muhammadiyah (IMM).
                Setelah menyampaikan orasi didepan kantor bupati  kurang lebih dua jam,meskipun teriknya matahari, itu semua tidak menyuruti langkah mereka,dikarenakan para orator ulung saling  bergantian menyampaikan aspirasinya dengan semangat,disaat situasi masa sudah hampir mulai tegang, tiba-tiba, salah seorang anggota aksi berteriak “Kalau memang bupati punya masyarakat,sekarang tolong jumpai kami” dan suara itu pun disambut oleh peserta aksi lainnya untuk menyuruh bupati Jufri turun menjmpai mereka.
apakah semua yang diteriakkan masyarakat sudah habis…?
tunggu dulu, masih banyak hal yang menarik untuk kita beberkan.
setelah menunggu hampir setengah jam,harapan masyarakat yang ingin berjumpa dengan orang nomor satu akirnya sirna, dikarenakan bupati tidak ada ditempat,beliau sedang ada tugas diluar daerah. “bapak-bapak sekalian,bupati tidak ada ditempat,beliau sedang ada tugas diluar daerah” Ungkap Ramli Bahar sekretaris daerah (sekda) aceh barat daya.
mendengar pernyataan Sekda Ramli Bahar,suasana semakin bertambah panas,meskipun Sekda Ramli bahar mengajak audiensi dengan beliau, namun ajakan tersebut sia-sia belaka, dikarenakan masyarakat berpendapat tidak mau diwakili dikarenakan sekda tidak ada kebijakan, ‘kami tidak butuh perwakilan,yang kami butuhkan hanya Jufri Hasanuddin (Bupati),dimana janji jufri yang dulu dijanjikan disaat kompanye” Ungkap zulfahmizar.
karena merasa kurang puas, akirnya masyarakat melempar beberapa karang sawit keteras kantor bupati,dengan dalih bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yang plin-plan.
Dan aksi pelemparan tersebut,ternyata tidak cukup disitu saja, masyarakat bertekat untuk masuk keruangan bupati untuk meletakan ole-ole tersebut diatas meja bupati, namun hasrat tersebut tidak kesampaian dikarenakan ditahan oleh satuan polisi pamong praja (satpol PP) dan kapolres Aceh barat daya.
                Setelah melakukan orasi didepan kantor bupati yang hampir terjadinya incident,dikarenakan kurang puas,dan tidak mendapatkan hasil,akirnya masa bertolak kekantor DPRK aceh barat daya yang letaknya tidak jauh hanya hitungan meter.
Sambil mengendarai sepeda motor,sang orator ulung ,tidak henti-hentinya menteriakkan penzaliman,sehingga suasana para karywan sempat berkeluaran keluar dari kantor.
sesampainya masa kekantor  Dewan perwakilan rakyat,mereka memang sudah ditunggu oleh beberapa anggota legislatif,dan masapun disambut dengan baik,meskipun suasana masa yang hampir kurang terkendali,akirnya dengan aba-aba koardinator lapangan, masa bisa diajak untuk berdiskusi.
“kapan jembatan  krueng tekueh akan rampung… ?” Tanya salah seorang peserta aksi.
tidak menunggu lama. Elizar Lizam Wakil ketua DPRK lansung menjawab, “bapak-bapak semuanya,jembatan tersebut akan segera diselesaikan dalam waktu ekat”.
Mendengar jawaban dari Elizar Lizam atau yang akrab disapa aduen, Saharuddin langsung mempertanyakan kapan waktunya, dikarenkan selama ini masyarakat telah jera dengan yang namanya janji palsu. Dan tambah Fahmi, jika memang jembatan tersebut akan segera diselesaikan kami ingin harus ada dibuat selembar surat perjanjian , sebagai pegangan untuk kami kedepan”. Tutup fahmi
“bapak-bapak sekalian,kami minta waktu untuk hal ini, dikarenakan, kami harus memanggil dulu kepala dinaS PU untuk menyelidiki persoalan jembatan tersebut” ungkap Rusman Alian, DPRK aceh barat daya.
                setelah mendengar penjelasan tersebut akirnya masyarakat member luang waktu selama lima hari untuk DPRK dalam memastikan kapan jembatan mtersebut akan segera dikerjakan kembali.
Karena menganggap apa yang mereka sampaikan memuaskan hati bagi masyarakat, akirnya masyarakat bubarkan barisan untuk segera pulang,dan sebelum mengangkat kaki dari gedung DPRK, Orator dari ikatan mahasiswa Muhammaiyah sempat memberikan pesan terakir terhadap DPRK “ jika hal ini juga tidak bisa diselesaikan dengan secepatnya,dan tidak sesuai dengan yang kalian katakana, maka jangan heran serangan balik pasti akan dating. ***

       Petikan pernyataan sikap petani sawet.
1. Negara memungut pajak atas minyak sawit kami, maka berikan hak-hak kami
2. Kami orang pembayar pajk terhadap Negara ini atas hasil sawit ami, maka berikan pasilitasyang layak untuk kami, kami tidak berharap jembatan yang dilapisi intan permata, yang kami butuhkan hanya jembatan sederhana, yang bisa menjadi sarana untukkami.

Bahasa kritikan terhadap pemerintah.
1. Bupati plinnat-plinnut, keputusan kayak kentut.
2. Bupati asik melancong,jembatan dipangkuan jadi terabaikan.
3. Bupati lale melumpoe pelabuhan surin,jembatan krueng tekuh, hana selesoe, yang penteng sibak rukok tek.









Komentar Anda Disini !

Copyright © 2010 - Abdyanews
Designed By Xplory Design