Tgk
Ilyas, Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie dari
Fraksi Partai Aceh (PA), hingga kini masih buron. Benarkah dia bekerja sendiri?
Laporan
Julida Fisma
ENTAH
sampai kapan, Stempel Ilyas sebagai Daftar Pencarian Tetap (DPO) oleh aparat kepolisian dari Polda dan Polres
Pidie, Berakir. Maklum hingga saat ini manta Anggota DPRK Pidie ini masih saja
bebas melangkah sesuai kehendak hati.
Padahal, dari
serangkaian pengakuan pelaku pembunuhan T.Muhammad alias Cekgu, mereka
mengeksekusi cekgu atas perintah Ilyas.
Semula, banyak pihak
menaruh harapan besar kepada aparat kepolisian agar pelaku pembunuhan dapat
diciduk dan diadili dimeja hijau. Namun harapan tersebut hingga kini masih
belum terwujud.
Sekedar menyegarkan
ingatan, dalam reka ulang waktu lalu terungkap. Aksi pembunuhan Cekgu
disutradarai Tgk Ilyas Salah Seorang Anggota DPRK Pidie dari Partai Aceh (PA).
Alasannya terkesan agak cukup sederhana, dimana Almarhum terpaksa di habisi
karena menghina ZS, salah seorang petinggi Partai Aceh. Disebut-sebut, inisial
ZS adalah Zakaria Saman yang kini berdomisili dikeumala Pidie.
Rekontruksi berisi 33
adegan yang digekar di Halaman Mapolres Pidie saat itu, menghadiri tiga orang
tersangka yaitu, Munir, Khairul dan Bustab.
Dalam rekontruksi
tersebut, Tgk Ilyas terbukti merencanakan pembunuhan Cekgu. Ini sejalan dengan pengakuan tersangka
Bustab yang saat itu hadir dalam
pertemuan pertama bulan februari
2013. Pertemuan itu dilakukan disalah
satu Warung Kopi (Warkop), di Pasar Keumala. Saat itu, butab bertemu Tgk Ilyas.
Dalam pertemuan itu,
Ilya mengatakan kepada para tersangka, Cekgu telah menghina Seorang Petinggi PA
dengan inisial ZS. “ZS telah serakah, karena semua proyek diborong sama dia”
ulas Bustab meniru kembali ungkapan Tgk.Ilyas.
Lalu, pada bulan April
pertemuan kedua berlangsung di Kota Mini Kecamatan Mutiara, Pide. Saat
pertemuan kedua itu, Tgk Ilyas, Khairul dan Munir membuat rencana membunuh
Cekgu. Kepada Munor dan Khairul, Tgk Ilyas mengatakan, Korban telah menghina
petinggi PA. ditempat tersebut Khairul ditunjuk sebagai eksekutor untuk
menghabisi Cekgu.
Nah, pertemuan ketiga
dibulan April 2013 itu juga, persis di Kantor PA Pidie.Tgk Ilyas, Khairul dan
Munir bertemu kembali dan secara diam – diam membicarakan kelanjutan rencana
pembunuhan Cekgu. Saat itu,Tgk Ilyas mengiming-imingkan mobil kepada Munir dan
Khairul jika berhasil membunuh Cekgu.
Pada pertemuan
Selanjutnya, sabtu 20 April 2013, di Desa Bungie atau dirumah M.Nasir tersangka
munir meminta Jufri untuk mencarikan tempat yang dipersiapkan sebagai lokasi
pesta Narkoba jenis sabu-sabu bersama Cekgu. Masih pengakuan tersangka, namun
Jupri mengaku tidak memiliki tempat saat itu.
Persis, Senin 22 April 2013 di Bungie Masjid, Munir
mengaku telah memiliki Senjata serta teman kepada Bustab dan meminta Bustab
menunjukkan waktu yang tepat untuk mengeksekusi Cekgu.
“Bang senjata sudah
ada, teman sudah ada, kapan kami bisa bunuh Cekgu,” tanya Munir. “ itu terserah
kamu,” jawab Bustab.
Saat pertemuan
selanjutnya, Munir mendatangi Bustab untuk meminta uang. Dia diberikan 2 juta
untuk panjar, apabila berhasil, akan diberikan lagi sebesar Rp. 50 Juta.
Hingga selanjutnya
Khairul dan Munir bertemu Cekgu yang baru pulang dari Aceh Tamiang di Simpang Keumangan,
Kecamatan Mutiara Barat. Selanjutnya Cekgu dieksekusi oleh Khairul dengan cara
ditembak tiga kali. Setelah diketahui
tak lagi bernyawa, Cekgu beserta mobilnya didorang kedalam sungai Tiro di Desa
Beureueh, Kecamatan Mutiara.
Nah, dari adegan rekontruksi
itu, terungkap, pembunuhan Cekgu terungkap, bukan karena narkoba atau Sabu-sabu
seperti yang pernah disampaikan Kapolres Pidie, AKBP Dumadi. Tetapi, karena factor sakit hati pelaku
kepada korban karena telah mengejek petinggi Partai Aceh (PA), yaitu ZS.
Semudah itukah? Inilah
yang jadi soal. Sumber MODUS ACEH dikalangan Mantan Kombatan GAM pidie menepis
alasan itu. “Ah, yang benar saja, ndak mungkin hanya gara-gara dituduh menghina
ZS lalu dibunuh. Pasti ada motif lain. ini tugas polisi untuk mengusutnya
secara tuntas, ungkap Sumber yang tidak mau ditulis namanya.
Menurut sumber tadi,
pembunuhan Cekgu terkait banyak hal. Bisa jadi soal proyek atau hal lain yang
dinilai membahayakan posisi ZS. “Ok lah yang menjadi sutradara Tgk Ilyas dan
Penyndang Dana Bustab, lalu dari mana keduanya mendapatkan dana segar sebanyak
itu. Pasti ada Mr.X lain yang sengaja meminta Cekgu untuk di habisi,” papar
sumber tersebut.
Sejauh ini, Masyarakat
di Pidie dan Pidie Jaya memang tanpak tenang. Berbeda dengan sejumlah mantan
kombatan GAM, terutama rekan korban T.Muhammad alias Cekgu. Mereka berharap,
polisi bisa mengungkap kasus ini hing kelar.
”Dua Mr. X telah
tertangkap, kini masih ada dua Mr.X lagi yang harus usut serta ditangkap.
Sebab, merekalah biangkerok dari semua ini,” ungkap Sumber MODUS ACEH di Pidie.
Sayang sumber ini masih tak bisa mengungkapkan siapa dua Mr.X yang
disebut-sebut sebagai petinggi Partai
Aceh itu.
Akankah Tgk. Ilyas
berhasil diciduk aparat kepolisian , memang sejauh ini banyak ceita yang beredar. Ada yang menyebutkan, Tgk Ilyas
tekah kabur ke negeri Jiran, Malaysia. Tetapi ada juga yang mengaku masih
berada di Aceh. Bahkan usai memerintahkan menghabisi nyawa cekgu, Ilayas tanpak
dibanda Aceh.
Sumber lain
menyebutkan, Ilyas masih berada dalam kawasan Pidie. “tapi, dia dikawal ketat
oleh orang-orang bersenjata api,” ungkap sumber media ini, dari kalangan
intelejen. Lepas dari semua dugaan tadi, yang pasti tugas polisilah untuk
membuktikan semua alibi tadi. Semoga***