.

Breaking News

Selasa, 05 November 2013

MANTAN ANGGOTA DEWAN PIDIE, MASIH BURON

Tgk Ilyas, Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie dari Fraksi Partai Aceh (PA), hingga kini masih buron. Benarkah dia bekerja sendiri?
Laporan Julida Fisma
ENTAH sampai kapan, Stempel Ilyas sebagai Daftar Pencarian Tetap (DPO) oleh  aparat kepolisian dari Polda dan Polres Pidie, Berakir. Maklum hingga saat ini manta Anggota DPRK Pidie ini masih saja bebas melangkah sesuai kehendak hati.

Padahal, dari serangkaian pengakuan pelaku pembunuhan T.Muhammad alias Cekgu, mereka mengeksekusi cekgu atas perintah Ilyas.
Semula, banyak pihak menaruh harapan besar kepada aparat kepolisian agar pelaku pembunuhan dapat diciduk dan diadili dimeja hijau. Namun harapan tersebut hingga kini masih belum terwujud.
Sekedar menyegarkan ingatan, dalam reka ulang waktu lalu terungkap. Aksi pembunuhan Cekgu disutradarai Tgk Ilyas Salah Seorang Anggota DPRK Pidie dari Partai Aceh (PA). Alasannya terkesan agak cukup sederhana, dimana Almarhum terpaksa di habisi karena menghina ZS, salah seorang petinggi Partai Aceh. Disebut-sebut, inisial ZS adalah Zakaria Saman yang kini berdomisili dikeumala Pidie.
Rekontruksi berisi 33 adegan yang digekar di Halaman Mapolres Pidie saat itu, menghadiri tiga orang tersangka yaitu, Munir, Khairul dan Bustab.
Dalam rekontruksi tersebut, Tgk Ilyas terbukti merencanakan pembunuhan  Cekgu. Ini sejalan dengan pengakuan tersangka Bustab  yang saat itu hadir dalam pertemuan pertama bulan  februari 2013.  Pertemuan itu dilakukan disalah satu Warung Kopi (Warkop), di Pasar Keumala. Saat itu, butab bertemu Tgk Ilyas.
Dalam pertemuan itu, Ilya mengatakan kepada para tersangka, Cekgu telah menghina Seorang Petinggi PA dengan inisial ZS. “ZS telah serakah, karena semua proyek diborong sama dia” ulas Bustab meniru kembali ungkapan Tgk.Ilyas.
Lalu, pada bulan April pertemuan kedua berlangsung di Kota Mini Kecamatan Mutiara, Pide. Saat pertemuan kedua itu, Tgk Ilyas, Khairul dan Munir membuat rencana membunuh Cekgu. Kepada Munor dan Khairul, Tgk Ilyas mengatakan, Korban telah menghina petinggi PA. ditempat tersebut Khairul ditunjuk sebagai eksekutor untuk menghabisi Cekgu.
Nah, pertemuan ketiga dibulan April 2013 itu juga, persis di Kantor PA Pidie.Tgk Ilyas, Khairul dan Munir bertemu kembali dan secara diam – diam membicarakan kelanjutan rencana pembunuhan Cekgu. Saat itu,Tgk Ilyas mengiming-imingkan mobil kepada Munir dan Khairul jika berhasil membunuh Cekgu.
Pada pertemuan Selanjutnya, sabtu 20 April 2013, di Desa Bungie atau dirumah M.Nasir tersangka munir meminta Jufri untuk mencarikan tempat yang dipersiapkan sebagai lokasi pesta Narkoba jenis sabu-sabu bersama Cekgu. Masih pengakuan tersangka, namun Jupri mengaku tidak memiliki tempat saat itu.
Persis,  Senin 22 April 2013 di Bungie Masjid, Munir mengaku telah memiliki Senjata serta teman kepada Bustab dan meminta Bustab menunjukkan waktu yang tepat untuk mengeksekusi Cekgu.
“Bang senjata sudah ada, teman sudah ada, kapan kami bisa bunuh Cekgu,” tanya Munir. “ itu terserah kamu,” jawab Bustab.
Saat pertemuan selanjutnya, Munir mendatangi Bustab untuk meminta uang. Dia diberikan 2 juta untuk panjar, apabila berhasil, akan diberikan lagi sebesar Rp. 50 Juta.
Hingga selanjutnya Khairul dan Munir bertemu Cekgu yang baru pulang dari Aceh Tamiang di Simpang Keumangan, Kecamatan Mutiara Barat. Selanjutnya Cekgu dieksekusi oleh Khairul dengan cara ditembak tiga kali.  Setelah diketahui tak lagi bernyawa, Cekgu beserta mobilnya didorang kedalam sungai Tiro di Desa Beureueh, Kecamatan Mutiara.
Nah, dari adegan rekontruksi itu, terungkap, pembunuhan Cekgu terungkap, bukan karena narkoba atau Sabu-sabu seperti yang pernah disampaikan Kapolres Pidie, AKBP Dumadi.  Tetapi, karena factor sakit hati pelaku kepada korban karena telah mengejek petinggi Partai Aceh (PA), yaitu ZS.
Semudah itukah? Inilah yang jadi soal. Sumber MODUS ACEH dikalangan Mantan Kombatan GAM pidie menepis alasan itu. “Ah, yang benar saja, ndak mungkin hanya gara-gara dituduh menghina ZS lalu dibunuh. Pasti ada motif lain. ini tugas polisi untuk mengusutnya secara tuntas, ungkap Sumber yang tidak mau ditulis namanya.
Menurut sumber tadi, pembunuhan Cekgu terkait banyak hal. Bisa jadi soal proyek atau hal lain yang dinilai membahayakan posisi ZS. “Ok lah yang menjadi sutradara Tgk Ilyas dan Penyndang Dana Bustab, lalu dari mana keduanya mendapatkan dana segar sebanyak itu. Pasti ada Mr.X lain yang sengaja meminta Cekgu untuk di habisi,” papar sumber tersebut.
Sejauh ini, Masyarakat di Pidie dan Pidie Jaya memang tanpak tenang. Berbeda dengan sejumlah mantan kombatan GAM, terutama rekan korban T.Muhammad alias Cekgu. Mereka berharap, polisi bisa mengungkap kasus ini hing kelar.
”Dua Mr. X telah tertangkap, kini masih ada dua Mr.X lagi yang harus usut serta ditangkap. Sebab, merekalah biangkerok dari semua ini,” ungkap Sumber MODUS ACEH di Pidie. Sayang sumber ini masih tak bisa mengungkapkan siapa dua Mr.X yang disebut-sebut  sebagai petinggi Partai Aceh itu.
Akankah Tgk. Ilyas berhasil diciduk aparat kepolisian , memang sejauh ini banyak ceita  yang beredar. Ada yang menyebutkan, Tgk Ilyas tekah kabur ke negeri Jiran, Malaysia. Tetapi ada juga yang mengaku masih berada di Aceh. Bahkan usai memerintahkan menghabisi nyawa cekgu, Ilayas tanpak dibanda Aceh.

Sumber lain menyebutkan, Ilyas masih berada dalam kawasan Pidie. “tapi, dia dikawal ketat oleh orang-orang bersenjata api,” ungkap sumber media ini, dari kalangan intelejen. Lepas dari semua dugaan tadi, yang pasti tugas polisilah untuk membuktikan semua alibi tadi. Semoga***

Komentar Anda Disini !

Copyright © 2010 - Abdyanews
Designed By Xplory Design