.

Breaking News

Jumat, 19 April 2013

DIREKTUR RADIO FATALI DAN KETUA UMUM DPD KNPI ABDYA JALANI HUKUMAN



Blangpidie, malam sabtu (20/4) sekira jam 21.00 WIB sejumlah aktivis memadati salah satu pondok komplek radio fatali, dari sejara dan latar belakang pendirian pondok dimaksud saampai saat ini tidak pernah sepi minimal di penuhi oleh karyawan radio fatali sehingga pondok tersebut dinamakan jamboe 101 fm,  Pondok  yang berada dalam komplek radio memang cukup sering dikunjungi, baik penyiar, tim gesterck, birokrat, masyarakat hingga para aktivis, tentu kondisi itu bukan sebuah hal yang asing di mata warga setempat.


Kehadiran sejumlah aktivis dan birokrat diradio fatali 101 selama ini bukan karena ada kegiatan talkshow dan diskusi semata tetapi kehadiran para tamu itu juga didukong oleh letak dan kondisi radio yang menyebabkan paratamu betah meluangkan waktu untuk singgah di pondok dimaksud, tidak hanya didukung oleh letak dan kondisi yang strategis tetapi dari pelayannan pihak radio begitu ramah dan sangat bersahaat.

Radio fatali 101 fm terletak tidak jauh dari jalan nasional Desa Keude Siblah Kedamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) untuk menuju Komplek bernomor 4 itu dibutuhkan waktu tidak begitu lama sekira 1 menit dari ibukota Abdya, melalui jalan lorong rumah warga Desa Keude Siblah, disitulah para aktivis dan birokrat menghabiskan waktu luang mereka.

Pondok berbentuk segi empat itu berukuran 4 x 4 meter mampu menampung kapasitas 15 orang tak terhitung jumlah pengunjungnya, boleh disebut pondok serba guna, mungkin itulah sebutan tepat untuk  pondok satu-satunya yang dimiliki direktur radio fatali Helmi Sastra, Komplek radio fatali cukup luas mencapai 1 hektar persegi empat  begitu sepintas gambaran luasnya radio Fatali, komplek dimaksud dilengkapi dengan arena parkir roda dua dan empat di sekelilinnya dilengkapi dengan beton berukuran 1 meter terlihat begitu aman strategis dannyaman.

Jika kita lihat letak radio fatali dari utara atau dari depat berbatasan dengan jalan raya dan rumah warga, di sebelah kiri terletak sebuah mushala ibu-ibu desa keude siblah dan dibelakang berbatas dengan sawah milik warga yang terbentang luas, disitulah letak jambo radio fatali yang disekelilingi jamboe di hijaukan dengan pokok-pokok pohon pelindung panasnya matahari.

Begitu strategis dan nyaman siapa saja yang berkunjung akan membawa kesan yang cukup baik, minimal kalau sudah pernah berkunjung sekali tentu harus dua kali begitulah kenyamanan yang dirasakan oleh para tamu dan pengunjung radio.

Malam itu suasana begitu dingin disambut hembusan agin malam dan disirami oleh tetesan hujan gerimis, dari depan radio fatali terlihat kilauan cahaya lampu dua buah mobil yang arahnya menuju keradio, tidak tau mobil siapa, dari remang-remang cahaya lampu ditepi jalan sepitas terlihat mobil berwarna merah dan biru, selang beberapa menit mobil langsung masuk dalam komplek radio fatali keudian berhenti di arena parkir, mata kami pun masih menuju kearah mobil di parkir dari mobil ternyata turun Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Komite            Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Aceh Barat Daya (Abdya) Jufrri Yusuf, S.Ag. diikuti oleh Samsul tokoh masyarakat Abdya dan mantan kechik Ilyas, berlari sai menghindari hujan gerimis menuju jambo 101 tegur sapa diawali oleh ketum Knpi, Asslamu’alaikum, Wa’alaikum salam jawab direktur radio fatali Helmi sastra, silahkan duduk lanjut direkur, sudah hadir mantan Ketua Umum PC IMM Abdya Julida Fisma, bersama sejumlah Kader IMM Abdya Lainnya, Jika kita kalkulasikan ada sekitar 8 orang yang hadir malam itu.

Interaksi mulai terjadi lintasan informasi bertukar dari mulai sosial politik hingga persoalan kesehatan,sambung –menyambung hingga berhenti pada titik pembahasan, Pembicaraan tidak akan hangat tanpa ada Snack ala aceh yaitu goreng pisang, dan kopi hangat ala Abdya, militansi yang hadir langsung terjun lapangan untuk membeli perlengkapan pembicaraan agar nuansa lebih tersanyaman.

Tak terasa Jam menunjukkan jam 22.00 WIB, Gorengan dan kopipun sudah tersedia, pembicaraan hangat kembali dilanjutkan, seteguk kopi dan sepotoeng gorengan seakan mengubah suasana  dari kondisi tiupan dinginnya angin malam itu, begitu nikmanya menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok saat berdikusi di jambo fatali malam itu.

Tiba tiba Wandi salah seorang teman menyambung pembicaraan dengan mengatakan membahas politik melulu kayaknya membosankan, bagaimana kalau main domino saja, pasti tidak membosankan, gagasan itu pun diperkuat oleh sejumlah yang hadir malam itu, akhirnya menghasilkan sebuah keputusan untuk maian domino.

Duduk berpasangan Ketua Umum KNPI Abdya Jufri Yusuf, dan Direktur Radio, Helmi Sastra, dan pasangan lawan Mantan Ketua Umum PC IMM Abdya Julida Fisma dengan Tokoh Masyarakat Blangpidie Jasman, Sebelum memulai, kedua pasangan membuat aturan, Siapa yang Kalah roker tempat duduk dengan cara keliling meja, kemudian Jika Masuk dengan Balak, Juga sama sanksinya begitu juga masuk dabel atau dua kepala. Keputusan itu disepakati dan permainan pun langsung dimulai.

Direktur Radio Fatali dan Ketua Umum  DPD KNPI Abdya Jalani Hukuman

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 00.00 WIB, permainan domino masih belanjut, dari hasil kesepakatan siapa yang kalah putar dan roker masih berlaku, dari hiungan awal hingga akir jumlah pasangan yang paling banyak roker dan mengililingi meja dalah pasangan bg jufri dan bg helmi, bahkan yang paling memalukan adalah pasang dimaksud putaran pertama tidak mendapatkan angka (putih), begitu juga dengan putara kedua, sehingga jumlah sangsi yang mereka jalani berjumlah 14 kali.

Setelah beberapakali mengalami kekalahan dalam permainan domino, sanksi keputusan awal berubah total, jika sangksi keputusan awal rongeng dan bangun mengelilingi meja, sanksi nomor dua adalah pasangan yang kalah, keluar dari pondok berdiri tegak layaknya inspektur upacara bendera digrahayu Republik Indonesia (RI), dengan posisi tegap tangan menghormati tower radio seraya berkata “ HORMAAAAAAAAT GRAK…! Begitulah sanksi keputusan permainan babak kedua.

Ternyata yang menjadi korban juga pasangan Helmi sastra dn Jufri Yususf, permainan berakhir hingga shalat subuh berjamah bersama yang menjadi imam jufri yusuf, S.Ag sekira jam 5.10 WIB. (julida fisma)


Komentar Anda Disini !

Copyright © 2010 - Abdyanews
Designed By Xplory Design