Blangpidie, Belasan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) datangi ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (Dprk) Aceh Barat Daya (Abdya), kehadiran mereka ke gedung dewan tersebut di duga karena kekesalan terhadap prilaku dan sikap ketua dewan yang sering ingkar janji terhadap mahasiswa. setiba di ruangan dalam gedung DPRK Abdya, kader IMM disambut langsung oleh Ketua Dprk Abdya M.Nasir dan langsung di bawa keruang kerjanya untuk berdiskusi terkait persoalan yang dihadapi.
Saat memasuki
ruangan ketua dewan Abdya itu, terlihat sudah ada beberapa orang yang mengunggu
seperti Asisten pribadi dan salah seorang Sekretari yang sedang membuka lembara
buku agenda surat, mereka yang datang Ketua Bidang Hikmah PC IMM Abdya beserta
belasan Kader lainnya. Tanpa mengurangi rasa hormat Zulfahmizar langsung
membuka forum dialogis dengan Ketua Dewan terkait dengan Persoalan yang sedang
mereka hadapi.
Dalam kesemptan
itu, Zulfahmizar mempertanyakan kinerja para secretariat DPRK Abdya yang
bekerja di bagian umum, dan mempertanyakan sikap ketua Dprk dalam menampung
setiap pengaduan mahasiswa. “ass.langsung
saja pak ketua dewan yang terhormat, kami kader imm abdya memeprtanyakan
terkait kinerja teman-teman yang ada di bagian umum, kenapa ini saya tanyakan
karena terkait dengan adanya proposal imm yang sudah diagendakan tetapi saat
ingin di telusuri kembali proposal imm sudah tidak ada lagi (hilang).
Kedua kami sudah berkali-kali mengajukan
proposal kepada bapak secara langsung, karena ada sebuah ketakutan “nanti
hilang lagi kaalu di agendakai”kami pikir lebih baik secara langsung akan tetapi
yang kami ajukan secara langsung juga tidak tau kemana?” ulas Zulfahmizar.
Mendengar
pertanyaan tersebut ketua DPRK Abdya M.Nasir.SH, menjawab sekaligus memanggil
asisten pribadinya mengecek kebenaran yang sesuai lontaran pertanyaan tersebut,
sambil menunggu kepastian dari aspri, Nasir menjawab pertanyaan kedua, kita
sangat serius menangani permaslahan mahasiswa apalgi IMM yang selam ini cukup
eksis dalam menyuarakan kebenaran, tentu didak mungkin saya melihat IMM sebelah
mata. Adek adek imm tau saya saat ini serba kekurangan jadi tolong dimengerti
dan saya tidak saja melayani Mahasiswa tetapi juga masyarakat, saat ini saja
hampir segudang proposal yang saya terima, wajar saja kalau saya lupa. “ saya mengerti keadaan adek-adek, sebab saya
dulu juga mahasiswa, saya cukup mengerti, prosedur yang saat ini berlaku adalah
bertahap yang kita dahulukan yang awal dulu “Jelas nasir dengan khas
Acehnya.
Mendengar jawaban
tersebut Sejumlah kader bertanya secara prontal “ kalau itu jawabannya berati,
tidak jelas prosedur yang berlaku di dprk Abdya, Kita terima alasan tetapi
harus ada kepastian yang jelas,misalnya ada atau tidak, ini tidak, besok,besok
dan besok, kalau bapak ingin membantu ya jangan sperti itu, masak 4 proposal
IMM masuk ke DPRK Abdya sekalipun tidak pernah ada bantuan, ini ada apa??? Yang
tidak enaknya kami dengan semua proposal IMM Abdya HIlang di Institusi DPRK,
Pada kesempatan
yang sama tiba-tiba Aspri melaporkan Kalau Proposal IMM sudah tidak ada lagi,
hilang, yang ada cuman 1 dari tiga proposal yang di ajukan pada 4 Maret 2012,
sedang yang 3 lagi hilang entah kemana.
Mendengar penjelasan asistennya ketua dprk M.Nasir terlihat gugub dan
membenarkan bahwa ada proposal imm Aceh Barat Daya hilang tidak tau kemana,
atas kesalah tersebut M.Nasir selaku ketua Dewan Kabupaten Abdya meminta ma’af kepada
kader IMM Abdya, dirinya berjanji akan mencari agar proposal tersebut bisa di
dapatkan kembali.
“ saya mohon pengertian adek-adek IMM,
kehilangan itu bukan di sengaja tetapi maklumlah terlalu banyak hal yang harus
saya pikirkan, proposal kenduri mauled sampai proposal majasiswa, dari mulai
kecamatan Manggeng hingga Keujung babahrot ( Sambil memperlihatkan sebuah
proposal berlambangkan duasingga ) untuk itu saya minta ma’af kepada adek-adek
dan persoalan ini saya berharap tidak perlu diperpanjang” begitu elak M.Nasir
sambil meminta ma’af”.
Mendengar ucapan
pembenaran Ketua DPRK Abdya M.Nasir atas
hilangnya beberapa proposal IMM yang telah di agendakan, Baidullah selaku Ketua
Bidang Organisasi dan Mizan, secara bersamaan begitu mudah bapak meminta ma’af
itu sama halnya bapak tidak menghargai hali pemikiran Kader IMM, Perlu bapak
tau Proposal IMM Yang kami ajukan bukan kepentingan pribadi kami!!! Tapi ada
kaitannya dengan kepentingan bersama, seperti seminar sehari denga
thema“menanti gebrakan dari pemerintah baru abdya” itu bukan kepentingan kami,
dengan adnya seminar kita undang kecik dan tuha peut gampoeng untuk
berdialgogis terkait dengan maudbawa kemana abdya ini, lihat saja hampir 200
hari lebih belum jelas arah pembangunan 5 tahun Kedepan.
“ enak sekali kalau minta ma’af seperti itu,
kegiatan ini bukan untuk pribadi kami tetapi ada kaitannya dengan aceh barat
daya” tandas mizan dengan suara agak nyeleneh.
Sementara
Sekretaris Umum PC IMM Abdya Menambahkan sekaligus mengusulkan, agar persoalan
ini dicukupkan saja, dan dirinya berharap kejadian ini hanya dirasakan oleh imm
abdya saja, tidak terjadi pada masyarakat abdya, “ kita berharap kejadian in menjadi bahan pembelajaran kedepan untuk
sebuah perbaikan tanpa terulang lagi”
Kehadiran kader
imm Abdya kegedung DPRK Abdya sekira jam 9.30 Wib, dan setelah terjadi dialogis
yang a lot dan mendengar permintaan maaf ketua dprk Abdya Kader imm abdya,
membubarkan dan meminta izin keluar dari ruangan ketua dewan Abdya pada jam
12.28 Wib. (Abdya NEWS)