Karya
Julida Fisma
Terbisit hati, terurai kata.
Terpaku jiwa, terlilit sanubari.
Jiwa tenang hati gelisa.
seribu maksud tengelam bak pusara didalam
gelombang tak kenal lelah.
Rintihan hati kurang terobati,
Gerak langkah terbatasi,
Nasib di butiran embun disinari matahari pagi,
tetesan keringat bukti perjuangan abadi.
tak ada peluang, tak ada perhatian,
seakan dunia terlalu sempit untuk di jajaki,
tenaga dan do'a selalu jadi titian,
tuk jalani hidup di dunia ini...
ya Allah...
Ampuni hamba...
Ya Allah...
Berilah kekuatan hati,fisik dan nurani...
Ya Allah.....
Hanya PadaMU Kami mengabdi dan meminta
pertolongan..
Pengharapan, kini seperti cermin di basahi embun,
meniti karir berurai uang tak berjumlah,
ada uang dapat peluang,
hidup seakan di ambang peperangan,
Kaum miskin selalu terbebani,
kaum miskin selalu terhampiri,
nasib yang jadi hiburan hati
tak ada dan tak patut yang kami banggakan dari
negeri...
lengkap sudah penderitaan,
hidup hanya pengharapan,
bukan putus asa, hanya ingin kaum lemah
terinspirasi..
mengharap bukti dari janji-janji...