.

Breaking News

Senin, 20 Februari 2012

Mulut Kuala Tersumbut Warga Minta antuan BPBD

BLANGPIDIE- Persoalan sering tersumbatnya mulut Kuala Sangkalan di Gampong Padang Panjang, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang belum teratasi semakin meresahkan warga. Luapan air menggenangi areal persawahan dan badan jalan, dan sebagian warga tidak bisa memasak setelah rumah  tergenang air secara tiba-tiba, meskipun tanpa diguyur hujan.



Peristiwa cukup meresahkan tersebut, menurut Keuchik Gampong Padang Panjang, Zulkifli kepada Serambi, Minggu (22/1) sudah terjadi selama dua tahun belakangan, namun hingga saat ini belum ditangani. Permohonan penanganan mulut Kuala Sangkalan yang sering tersumbat sudah disampaikan ke Dinas PU Pengairan Provinsi Aceh tahun lalu, tapi belum ada tindak lanjut.

Kali ini, sebanyak 42 warga yang menempati kawasan pesisir Gampong Padang Panjang menandatangani surat permohonan kepada Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Abdya. Isi surat bertanggal 3 Januari 2012 itu, kata Keuchik Zulkifli, masyarakat  meminta dibangun break water (peme
Label
cah ombak) di mulut kuala sehingga tidak terjadi penimbunan pasir yang menyumbat mulut Kuala Sangkalan.

Kecuali pembangunan break water, menurut Keuchik Zulkifli, juga perlu dibuat tanggul saluran yang memiliki lantai beton sehingga terpaan ombak tidak menyeret pasir. Selain mengajukan permohonan penanggulangan, masyarakat yang sebagian besar adalah nelayan  sudah menyampaikan persoalan cukup meresahkan tersebut kepada DPRK Abdya.

Persoalan timbunan pasir yang diserat ombak lalu menimbun mulut Kuala Sangkalan, sangat sering terjadi sehingga warga harus kerja bakti dua atau tiga kali seminggu untuk mengorek mulut kuala yang tersumbat dengan peralatan seadanya. Bila tidak, luapan air kuala akan menggenangi perumahan warga sejak dari Dusun Panglima sampai Dusun Singgah Mata, meskipun peristiwa seperti itu terjadi tanpa diguyur hujan.

Bila diguyur hujan lebih parah lagi, karena dapat dipastikan luapan air kuala bukan saja menggenangi rumah warga, melainkan badan jalan Dusun Panglima dan Dusun Singggah Mata terendam sehingga sangat mengganggu aktivitas masyarakat, termasuk pedagang ikan yang menampung hasil tangkapan nelayan setempat. Lebih prihatin lagi, katanya, luapan air kuala yang terkontaminasi air laut menggenangi areal persawahan setempat. “Tidak kurang 10 hektare areal persawahan tidak bisa digarap lagi lantaran terendam air laut,” ungkap Keuchik Zulkifli.

Atas pertimbangan tersebut, Keuchik Gampong Padang Panjang, Zulkifli sangat mengharapkan Pemkab Abdya, dalam hal ini Kantor BPBD dapat melakukan penanggulagan persoalan tersumbat mulut Kuala Sangkalan dengan menggunakan sumber dana bencana alam.(nun)

Editor : bakri

Komentar Anda Disini !

Copyright © 2010 - Abdyanews
Designed By Xplory Design