BLANGPIDIE - Sebanyak 16 aparatur
Gampong Kuta Jumpa, Kecamatan Jumpa, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya)
mengundurkan diri secara bersama-sama dari jabatan aparatur gampong.
Pengunduran secara kolektif itu ditandai dengan penyerahan surat
pernyataan penguduran diri dan stempel Tuha Peut kepada camat setempat,
Selasa (21/2).
Pantauan Serambi, penyerahan stempel dan surat pernyataan pengunduran diri aparatur Desa Kuta Jumpa itu berlangsung sekitar pukul 11.15 WIB oleh dua orang perwakilan dari tuha peut, yakni Wisman dan Maimun yang diterima langsung oleh Camat Jumpa, Yunizar.
Wisman usai penyerahan surat pengunduran diri yang ditandatangani 16 aparatur desa ke Camat Jumpat itu kepada Serambi, mengatakan, penguduran diri para aparatur desa itu merupakan wujud kekecewaan aparatur gampong terhadap kebijakan camat yang tidak pernah koordinasi dengan masyarakat terkait dengan pemberhentian Keuchik Kuta Jumpa, Alimuddin Alian oleh Bupati Abdya, Akmal Ibrahim.
Menurutnya, pemberhentian Keuchik Alimuddin Alian itu tidak dilandasi unsur kesepakatan bersama dengan tokoh masyarakat, baik tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda maupun masyarakat Kuta Jumpa pada umumnya, sehingga pemberhentian itu terkesan diusulkan sepihak. Padahal kepala desa itu dipilih langsung oleh masyarakat secara demokratis.
“Kami pihak aparatur gampong Desa Kuta Jumpa sangat menyayangkan pada pihak kecamatan, di mana SK Bupati Abdya mengenai pemberhentian Keuchik Kuta Jumpa tertanggal 3 Februari 2012 yang diserahkan kepada keuchik 13 Februari oleh pihak kecamatan itu terkesan mengabaikan aparatur desa, karena surat pemberhentian itu tidak ditembuskan ke Tuha Peuet setempat,” katanya.
Selain telah menyerahkan surat pernyataan pengunduran diri dan stempel kepada camat, para aparatur gampong juga akan menyerahkan seluruh aset desa seperti komputer dan teratak kepada camat. “Besok semua aset desa akan kami serahkan ke camat,” katanya.(az)
Pantauan Serambi, penyerahan stempel dan surat pernyataan pengunduran diri aparatur Desa Kuta Jumpa itu berlangsung sekitar pukul 11.15 WIB oleh dua orang perwakilan dari tuha peut, yakni Wisman dan Maimun yang diterima langsung oleh Camat Jumpa, Yunizar.
Wisman usai penyerahan surat pengunduran diri yang ditandatangani 16 aparatur desa ke Camat Jumpat itu kepada Serambi, mengatakan, penguduran diri para aparatur desa itu merupakan wujud kekecewaan aparatur gampong terhadap kebijakan camat yang tidak pernah koordinasi dengan masyarakat terkait dengan pemberhentian Keuchik Kuta Jumpa, Alimuddin Alian oleh Bupati Abdya, Akmal Ibrahim.
Menurutnya, pemberhentian Keuchik Alimuddin Alian itu tidak dilandasi unsur kesepakatan bersama dengan tokoh masyarakat, baik tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda maupun masyarakat Kuta Jumpa pada umumnya, sehingga pemberhentian itu terkesan diusulkan sepihak. Padahal kepala desa itu dipilih langsung oleh masyarakat secara demokratis.
“Kami pihak aparatur gampong Desa Kuta Jumpa sangat menyayangkan pada pihak kecamatan, di mana SK Bupati Abdya mengenai pemberhentian Keuchik Kuta Jumpa tertanggal 3 Februari 2012 yang diserahkan kepada keuchik 13 Februari oleh pihak kecamatan itu terkesan mengabaikan aparatur desa, karena surat pemberhentian itu tidak ditembuskan ke Tuha Peuet setempat,” katanya.
Selain telah menyerahkan surat pernyataan pengunduran diri dan stempel kepada camat, para aparatur gampong juga akan menyerahkan seluruh aset desa seperti komputer dan teratak kepada camat. “Besok semua aset desa akan kami serahkan ke camat,” katanya.(az)