.

Breaking News

Senin, 20 Februari 2012

Hindari Konflik, PT JAM Perlihatkan AMDAL

Blangpidie | Harian Aceh – Perusahaan Pertambangan biji besi PT Juya Aceh Mining (PT JAM) memperlihatkan kelengkapan izin operasional kepada sejumlah perwakilan mahasiswa dan juga kalangan Lembaga swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).
Pihak PT JAM memperlihatkan kelengkapan dokumen izin operasional itu kepada Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM) Abdya serta LSM Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Abdya pada Sabtu (19/6) saat mereka beraudensi ke kantor PT JAM yang berlokasi di Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot.

Delegasi yang dikoordinir Ketua Umum PC-IMM Abdya, Julida Fisma itu diterima oleh Public Relation Manager PT JAM, Rinaldi Bayur Putra ST dan Humas PT JAM, T Raja Purnama, di aula pertemuan kantor tersebut.
Dalam audiensi tersebut, perwakilan mahasiswa dan juga LSM YARA mempertanyakan mengenai isu miring yang berkembang di tengah masyarakat terkait belum adanya izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) perusahaan tersebut.
Selain dari pada itu, para mahasiswa juga mempertanyakan masalah kontribusi perusahaan kepada masyarakat sekitar dan sistem perekrutan karyawan/tenaga kerja di perusahaan tersebut yang diebut-sebut tidak memprioritaskan putra daerah. “Kami hanya ingin mendapatkan informasi yang sebenarnya terkait isu belum adanya AMDAL,” kata Julida Fisma Ketua Umum PC-IMM Abdya yang mengoordinir acara audiensi tersebut.
Dari pihak PT JAM yang diwakili oleh Publik Relation Manajernya Rinaldi ST mengatakan bahwa AMDAL sudah dimiliki dan pernah diseminarkan di arena Motel Blangpidie sebelum tambang bijih besi itu beroperasi di Abdya.
Bahkan kata Rinaldi, sebelum diseminarkan, pihaknya juga pernah mamasang iklan undangan tebuka bagi seluruh masyarakat untuk menghadiri acara seminar dimaksud. “AMDAL itu jelas kami punya, karena AMDAL suatu syarat utama dalam pertambangan, dan AMDAL tersebut juga sudah kami seminarkan sebanyak dua kali dan kami publikasi melalui media massa,” sebutnya.
Sedangkan mengenai penempatan/perekrutan tenaga kerja tambahnya, Rinaldi memastikan hampir 80 persen karyawan/pekerja di PT JAM merupakan asli putra daerah “Andaipun ada karyawan yang berasal dari luar daerah itu pun dikarenakan tidak tersedianya tenaga ahli yang kita butuhkan di daerah ini,” ujarnya.
Rinaldi juga mengaku siap menunjukkan AMDAL kepada delegasi mahasiswa jika mereka berkeinginan melihat, sebab masalah AMDAL yang selama ini menjadi polemik dan pertanyaan di tengah masyarakat sudah jauh hari dikantongi pihaknya. ‘Kalau kawan-kawan mau melihatnya langsung boleh nanti sore atau nanti malam saya perlihatkan, AMDAL kami simpan di kantor di blangpidie, bukan disini,” tandasnya.(fri)

Komentar Anda Disini !

Copyright © 2010 - Abdyanews
Designed By Xplory Design