BLANGPIDIE
- Subhanallah... Kata-kata tersebut terucap dari banyak mulut warga
Manggeng dan Lembah Sabil, Aceh Barat Daya (Abdya). Warga di sana takjub
menyaksikan kejadian langka di atas langit, Minggu (22/1), sekira pukul
10.00 WIB. Kenaehan tersebut berupa pelangi berbentuk setengah
lingkaran yang membaluti matahari.
Kejadian yang hanya berlangsung lima menit tersebut sempat membuat heboh masyarakat. Bahkan, menjadi topik pembicaraan hangat di masyarakat, sehingga menghubung-hubungkan fenomena alam tersebut dengan sejumlah kejadian politik yang saat ini kian ‘panas’ di Aceh.
“Semestinya semua pihak dapat melihat fenomena tersebut sebagai iktibar (pelajaran) bahwa kita semua di bawah kendali Yang Maha Kuasa. Jadi, untuk apa terus bersiteru jika hasilnya hanya kesia-siaan serta kemudharatan,” celoteh Rainur (25), warga Meurandeh, Kecamatan Lembah Sabil, seusai menyaksikan fenomena pelangi matahari pagi itu.
Fenomena pelangi matahari atau sering disebut Halo Matahari pagi itu berlangsung cukup singkat. Berbeda dengan Halo Matahari yang juga sempat terjadi di beberapa rentang waktu. Pelangi matahari yang berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB pagi itu hanya berbentuk setengah lingkaran dan secara perlahan memudar, kemudian hilang sekitar 3-4 menit berikutnya.
Sejumlah warga yang ikut menyaksikan pemandangan unik itu mengaku baru pertama kali melihat pelangi matahari berbentuk setengah lingkaran. “Dulu, sempat kami lihat bentuknya lingkaran penuh. Semoga kejadian tersebut semakin menambah ketaqwaan kita kepada Allah yang menguasai alam semesta ini,” sebut Tgk Ahmad (65), pemuka agama di Manggeng.(tz)
Kejadian yang hanya berlangsung lima menit tersebut sempat membuat heboh masyarakat. Bahkan, menjadi topik pembicaraan hangat di masyarakat, sehingga menghubung-hubungkan fenomena alam tersebut dengan sejumlah kejadian politik yang saat ini kian ‘panas’ di Aceh.
“Semestinya semua pihak dapat melihat fenomena tersebut sebagai iktibar (pelajaran) bahwa kita semua di bawah kendali Yang Maha Kuasa. Jadi, untuk apa terus bersiteru jika hasilnya hanya kesia-siaan serta kemudharatan,” celoteh Rainur (25), warga Meurandeh, Kecamatan Lembah Sabil, seusai menyaksikan fenomena pelangi matahari pagi itu.
Fenomena pelangi matahari atau sering disebut Halo Matahari pagi itu berlangsung cukup singkat. Berbeda dengan Halo Matahari yang juga sempat terjadi di beberapa rentang waktu. Pelangi matahari yang berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB pagi itu hanya berbentuk setengah lingkaran dan secara perlahan memudar, kemudian hilang sekitar 3-4 menit berikutnya.
Sejumlah warga yang ikut menyaksikan pemandangan unik itu mengaku baru pertama kali melihat pelangi matahari berbentuk setengah lingkaran. “Dulu, sempat kami lihat bentuknya lingkaran penuh. Semoga kejadian tersebut semakin menambah ketaqwaan kita kepada Allah yang menguasai alam semesta ini,” sebut Tgk Ahmad (65), pemuka agama di Manggeng.(tz)
Editor : bakri