BLANGPIDIE - Ketua Komisi A DPRK
Aceh Barat Daya (Abdya), Reza Mulyadi, meyatakan, sangat mendukung
pernyataan anggota DPRA Fraksi Partai Aceh (FPA), Abdullah Saleh dan
Pimpinan DPRA, yang mengusulkan pelaksanaan jaga malam distop sehubungan
kondisi daerah yang telah kondusif.
Reza Mulyadi kepada Serambi, Rabu (22/2) mengatakan, dukungan distopnya jaga malam itu juga sehubungan dengan banyaknya masukan dari masyarakat ke DPRK yang meminta supaya jaga malam ditiadakan, karena menurut mereka, jaga malam itu lebih banyak mudharat dari pada manfaatnya.
Selama digelarnya jaga malam sejak Januari 2012 itu, kata Reza Mulyadi, telah mengakibatkan berkurangnya produktifitas masyarakat. Sebab setelah jaga malam itu masyarakat tidak bisa bekerja secara maksimal. Karena itu, pihaknya mendesak supaya jaga malam itu segera dihentikan sejenak.
“Selain kondisi daerah yang sudah kondusif, juga mengingat jadwal pilkada sudah bergeser dari 16 Februari menjadi 9 April 2012. Masyarakat sudah terlalu lelah dengan jaga malam pada masa konflik. Saya rasa dalam kondisi daerah yang aman dan nyaman seperti sekarang ini tidak perlu lagi jaga malam,” katanya.(az)
Reza Mulyadi kepada Serambi, Rabu (22/2) mengatakan, dukungan distopnya jaga malam itu juga sehubungan dengan banyaknya masukan dari masyarakat ke DPRK yang meminta supaya jaga malam ditiadakan, karena menurut mereka, jaga malam itu lebih banyak mudharat dari pada manfaatnya.
Selama digelarnya jaga malam sejak Januari 2012 itu, kata Reza Mulyadi, telah mengakibatkan berkurangnya produktifitas masyarakat. Sebab setelah jaga malam itu masyarakat tidak bisa bekerja secara maksimal. Karena itu, pihaknya mendesak supaya jaga malam itu segera dihentikan sejenak.
“Selain kondisi daerah yang sudah kondusif, juga mengingat jadwal pilkada sudah bergeser dari 16 Februari menjadi 9 April 2012. Masyarakat sudah terlalu lelah dengan jaga malam pada masa konflik. Saya rasa dalam kondisi daerah yang aman dan nyaman seperti sekarang ini tidak perlu lagi jaga malam,” katanya.(az)
Editor : bakri