Aceh Barat Daya (AbdyaNEWS)- Sedikitnya 54 peserta dari SMP dan SD Se Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengikuti lomba bercerita dalam rangka memperingati hari Juang Kartika Ke-69 dan HUT Kodam Iskandar Muda Ke-58 yang diselenggarakan Kodim 0110/Abdya di Aula Serba Guna Kodim setempat, Kamis (20/11).
Komandan Kodim 0110/Abdya Letkol Inf Suhartono melalui Koramil 04 Susoh, Kapten Inf M Latif mengatakan, Lomba Bercerita tentang pahlawan nasional dari Aceh ini diikuti tingkat SD dan SMP Se Kabupaten Abdya, dengan jumlah peserta sebanyak 54 siswa. “Kita ingin mencari bibit yang akan dikirim ke tingkat Provinsi pada saat pelaksanaan hari juang kertika nanti, kapan dan dimana pelaksanaannya kita masih menunggu informasi selanjutnya dari provinsi,” ungkapnya.
Latif menyebutkan, masing-masing Kecamatan mengirimkan 6 orang peserta, 3 dari SD dan 3 dari SMP, dengan rincian dari Kecamatan Lembah Sabil, Manggeng, Tangan-Tangan, Setia, Blangpidie, Susoh, Jeumpa, Kuala Batee dan Babahrot.
Kemudian lomba itu melibatkan dewan juri dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Dinas Pendidikan dan tokoh ada di Abdya.“Adapun kriteria penilaiannya dilihat dari ekspresi, materi, akselerasi dan etestika, kemudian mengenai pakaian disesuaikan dengan judul serta tema cerita pahlawan yang akan ditampilkan nantinya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Latif yang juga selaku Ketua Panitia Pelaksana lomba itu, menerangkan, untuk cerita Pahlawan yang akan diperlombakan yaitu tentang pahlawan-pahlawan Aceh diantaranya Sultan Iskandar Muda, Teuku Umar, Panglima Polem, Cut Nyak Dhien, Laksamana Malahayati, Teuku Chik Ditiro, Cut Nyak Meutia, Teuku Nyak Arif dan Mr Moch Hasan. “Semua pahlawan yang diceritakan oleh peserta merupakan para pahlawan yang telah berjuang untuk Aceh, bukan dari daerah lain,” terangnya.
Sementara itu, salah seorang dewan Guru, Wahyu SPd, memberikan apresiasi atas pelaksanaan lomba bercerita yang dilaksanakan oleh Kodim 0110/Abdya itu, sebab katanya selama ini anak-anak sudah mulai pudar akan cerita pahlawan dari Aceh, malahan dia lebih mengenal pahlawan dalam tontotan perfilman. “Hal inilah perlu ditumbuhkan kembali rasa mengenal akan pahlawan dalam daerah sendiri, supaya sejarah perjuangan mereka tak terlupakan,” ujarnya.
Disamping itu, lanjutnya, para siswa akan lebih menghayati bagaimana kondisi dikala para pahlawan itu memperjuangkan Aceh dikala itu, sehingga rasa perdamaiannya dapat dirasakan sampai sekarang ini. “Kegiatan ini juga akan menumbuhkan para siswa rasa cinta tanah air dan membela bangsa, kemudian akan menciptakan jiwa yang kuat serta tidak cengeng, karena semangat perjuangan itu sudah duluan dicontohkan oleh pejuang kita,,” demikian tambah Wahyu.