.

Breaking News

Kamis, 09 Oktober 2014

Realisasi Penempatan Rumah Dhuafa di Abdya terseok-seok

Lokasi Pembangunan Rumah Bantuan Dhuafa di Abdya yang -
terlantar. (Foto Julius)
ACEH BARAT DAYA (ABDYANEWS)-Realisasi penempatan rumah bantuan untuk kaum dhuafa atau masyarakat tidak mampu di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) hanya sekedar janji. Pasalnya hingga sekarang bantuan rumah untuk masyarakat miskin yang lebih dikenal dengan sebutan bantuan rumah sehat sederhana (RSS) tersebut tidak kunjung ditempati oleh masyarakat yang berhak.

Laporan Julius
Bangunan rumah yang dibangun pada tahun anggaran 2013 berjumlah sebanyak 115  unit dan berada di tiga lokasi yaitu Gampong (desa) Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil sebanyak 30 unit, Gampong Rubek Meupayong, Kecamatan Susoh 39 unit, dan Dusun Alue Beuliung, Gampong Alue Jeurjak, Kecamatan Babahrot 46 unit. Dengan rincian 100 unit bersumber dari APBK-Otsus dan 15 unit bersumber dari dana APBA-Otsus. Pembangunan fisik rumah permanen yang menyerap anggaran Rp 60 juta per unit itu di bawah kendali Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Abdya.
Padahal sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsoskertrans) Abdya, Ahmad Adami kepada wartawan ketika diwawancarai terkait hal tersebut pada pertengahan Juli 2014 lalu menyebutkan, rumah bantuan itu akan ditempati oleh yang berhak setelah Idul Fitri 1435 H. Menurutnya, keputusan tersebut sesuai dengan arahan Bupati Abdya, Jufri Hasanuddin.
“Keterlambatan dalam menempati rumah itu karena adanya kesalahan data penerima. Setelah diperiksa ulang, ternyata ada sejumlah masyarakat yang dinilai mampu tapi masuk ke dalam daftar penerima,” terangnya kepada wartawan beberapa bulan lalu di ruang kerjanya.
Namun pada kenyataannya, hampir memasuki penghujung 2014, rumah bantuan tersebut tidak kunjung ditempati oleh masyarakat miskin yang notabenenya telah didata ulang.
Akan hal itu, Kepala Dinsoskertrans Abdya, Ahmad Adami kepada wartawan, Kamis (9/10) ketika dikonfirmasi terkait kejelasan realisasi penempatan rumah bantuan itu, mengaku data penerima rumah bantuan telah tuntas, tinggal saja menunggu surat keputusan Bupati Abdya terhadap penyerahan rumah itu.
Akan tetapi, Ahmad Adami kembali mengutarakan alasan lain yang diyakini sebagai penyebab terlambatnya penyerahan dan penempatan rumah bantuan tersebut kepada yang berhak.
“Kendala sekarang adalah keseluruhan rumah itu belum ada arus listrik, sarana air bersih. Sehingga tidak mungkin harus ditempati secara mendadak. Masyarakat juga pernah meminta agar rumah itu segera ditempati, namun kita tahan dulu sampai listrik dan sarana air bersih dipasang,” ujarnya.
Ketika disinggung kapan pemasangan listrik dan sarana air bersih itu tuntas dikerjakan,  ia kembali memberikan janji yang tidak pasti.
“Kita upayakan dalam tahun 2014 ini rumah tersebut akan ditempati masyarakat yang berhak. Sebab untuk listrik itu dikerjakan ” janjinya seraya menolak memberikan kepastian kapan rumah itu mulai ditempati.
Di lain sisi ia menjelaskan, rumah tersebut duperuntukkan khusus bagi masyarakat yang benar-benar tidak mampu dan tidak memiliki tanah, namun rumah tersebut tidak boleh diperjual belikan atau dialihkan kepada orang lain.
“Apabila hal tersebut terjadi, maka yang bersangkutan akan dikenai sanksi,” tutupnya.


Amatan di lapangan, sejumlah rumah itu di Gampong Rubek Meupayong, Suka Damai, Gampong Alue Jeurjak sudah sangat memprihatinkan. Selain kompleks perumahan itu mulai ditumbuhi semak belukar, beberapa pintu rumah, baik pintu depan, maupun pintu belakang serta pintu WC sudah rusak sehingga ternak bebas keluar masuk. Dinding rumah juga dipenuhi coretan serta atap yang sudah mulai rusak akibat diterjang angin***
Selengkapnya ...

Kamis, 02 Oktober 2014

Di Aceh Barat Daya Harga Cabai Merah Capai melambung tinggi

Menjelang perayaan hari raya Idul Adha 1435 Hijriah yang hanya tinggal satu hari lagi, harga sejumlah kebutuhan pokok nonpangan seperti cabai merah dan bumbu dapur lainnya meningkat tajam di pasar tradisional Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya).

Laporan Juliyus
Harga  cabai merah di sejumlah pasar dalam kabupaten setempat mencapai harga Rp.40 ribu per kilogram dari harga sebelumnya yang hanya berkisar antara Rp.20 ribu-Rp. 25 ribu per kilogram.

Foto: AbdyaNews/Juliyus LAYANI PEMBELI: Seorang pedagang 
di kawasan Pasar Blangpidie melayani pembeli untuk memenuhi
kebutuhan bumbu dapur menyambut hari raya Idul Adha 1435 h,.
Jumat (3/10).
Tomat segar mencapai harga Rp.12 ribu per kilogram, cabai rawit Rp. 28 ribu per kilogram dan kenaikan ini juga terjadi di sejumlah pasar di sembilan kecamatan di kabupaten ini. Tak urung, kenaikan ini membuat pusing para pedagang dan konsumen.
“Memang sudah menjadi tradisi harga barang-barang kebutuhan dapur naik menjelang hasi-hari besar Islam, seperti lebaran,” keluh Nurma, salah seorang warga yang berbelanja di Pasar Blangpidie kepada wartawan di sela-sela kesibukannya membeli kebutuhan bumbu dapur, Jumat (3/10).
Menurutnya, masyarakat tidak heran lagi jika harga bahan naik saat menjelang lebaran, namun masyarakat umumnya mengaku keberatan dengan lonjakan harga yang mencapai dua hingga tiga kali lipat dari harga biasanya. 
“Kalau bisa harganya turun atau stabil seperti hari-hari. Sehingga kami selaku masyarakat konsumen bisa nyaman berbelanja dan tidak perlu khawatir kalau tidak cukup uang belanja,” terangnya.
Hal serupa diungkapkan Udin (45), pedagang di Pasar Blangpidie, yang merasa keberatan dengan harga barang-barang yang naik drastis. 
“Kenaikan harga barang-barang ini jangan diragukan lagi kalau menjelang hari meugang, puasa, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha semua barang akan mengalami kenaikan harga, mulai dari barang lokal hingga barang luar seperti sayuran jenis wortel,” jelasnya.
Menurutnya, kenaikan seperti itu biasanya akan terus berlangsung hingga Hariraya Idulfitri, namun dengan harga yang bervariasi.
“Kalau pedagang pasti berharap sama dengan pembeli agar harga turun atau stabil hingga lebaran usai karena tidak sedikit juga para pembeli yang mengeluh,” tukasnya.  
Ditambahkan, kenaikan harga tersebut juga disebabkan karena kurangnya persediaan cabai merah dan bumbu dapur lainnya, akan hal itu kios-kios pengecer yang berada di desa-desa juga kewalahan dalam memenuhi permintaan masyarakat.
“Sejak sepekan terakhir ini harga cabai naik. Sekarang harganya sudah mencapai Rp 40 ribu/kg, bahkan ada yang Rp.45 ribu/kg. Penyebabnya, kemungkinan besar di beberapa daerah penghasil cabai terjadi gagal panen,” katanya yang mengaku kenaikan drastis itu juga berimbas terhadap pedagang dengan sepinya pembeli.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Abdya, Drs.Sulaiman, MM menyatakan, penyebab terjadinya kenaikan harga itu karena berkurangnya lahan lokasi produksi bahan nonpangan sehingga pasokan terbatas.
Namun, kalau bahan pokok seperti minyak, tepung dan sejenisnya masih stabil karena itu merupakan kebutuhan pangan yang tetap dijaga oleh pemerintah.menurutnya, hal itu sudah hukum dagang. Kalau penawaran sedikit dan permintaan meningkat akan terjadi kenaikan harga, kemudian ditambah lagi terjadi inflasi musiman menyambut lebaran. Dikatakannya, pemerintah tidak perlu membatasi hal itu karena proses kenaikan harga barang itu akan normal dengan sendirinya, seiring terpenuhinya permintaan di setiap pasar. 
“Kenaikan harga ini akan terus berlanjut hingga setiap memasuki hari tertentu dalam agama serta tradisi masyarakat Abdya dan Aceh pada umumnya. Tapi, pihaknya belum bisa memastikan kapan lonjakan harga itu kembali normal.***
Selengkapnya ...

Personil Kodim Aceh Barat Daya (Abdya) Naik Pangkat

Dandim 0110/Abdya Letkol Inf Suhartono melakukan
 penyiraman air bunga kepada 38 personil TNI yang naik
pangkat di Halaman Makodim setempat, Kamis (2/10)
.
 Foto:Juliyus
Blangpidie, ACEH BARAT DAYA (ABDYA) NEWS - Sebanyak 38 Personil TNI di bawah jajaran Komado Distrik Militer(Kodim) 0110/Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (2/10), naik pangkat setingkat lebih tinggi.

Laporan Juliyus
Keseluruhan personil TNI yang naik pangkat itu dilakukan prosesi penyiraman bunga yang sematkan Dandim 0110/Abdya Letkol Inf Suhartono di halaman Makodim setempat
"Jumlah TNI yang naik pangkat untuk periode 1 Januari 2014 sebanyak 38 orang," kata Dandim.

Dandim Suhartono merincikan, 38 personil TNI dijajarannya tersebut naik pangkat setingkat lebih tinggi dari Pratu ke Praka dua orang, Praka ke Kopda tiga belas orang, Serda ke Sertu tiga orang, Sertu ke Serka dua puluh orang dan Serma ke Pelda dua orang.

Dikatakan Dandim Suhartono, dalam kenaikan pangkat ini, seluruh personil TNI di jajaran Kodim 0110/Abdya naik pangkat semua dan tidak ada personel TNI yang belum naik pangkat karena dari catatan jasmani dan faktor lainnya sudah memenuhi syarat. 

"Kenaikan pangkat sebagai wahana untuk menambah etos kerja bagi setiap prajurit TNI, kemudian memiliki dedikasi kinerja yang meningkat dari sebelumnya, sebab kenaikan pangkat ini berdasarkan penilaian dan juga kecakapan seorang prajurit," singkatnya
Selengkapnya ...
Copyright © 2010 - Abdyanews
Designed By Xplory Design